Nama Dosen : Arief Laksmono. S.Si.T., M.T., M.Mar.
Mata Kuliah : Ilmu Pelayaran Datar
Kode Mata Kuliah : MK1022
Bobot : 2 SKS
Semester : IV
Pertemuan ke/ Waktu :  
Tanggal Waktu :  
Standart Kompetensi : Taruna/i mengerti dasar-dasar Pelayaran Datar
Kompetensi Dasar : Taruna/i mengetahui mengenai Lintang dan Bujur
Indikator : Taruna/i mengerti fungsi dari Lintang dan Bujur

PROYEKSI PETA

 
Definisi
Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke dalam bidang datar dengan perbandingan tertentu. Untuk dapat menggambarkan permukaan bumi atau sebagian dari padanya digunakan peta-peta. Dalam pembuatan peta laut dipergunakan bermacam-macam jenis proyeksi peta tergantung dari pada keperluannya. Di Indonesia pada umumnya dipergunakan proyeksi silinder dimana bidang silindernya disinggungkan pada katulistiwa dan dikenal dengan nama Proyeksi Mercator.
Gambar 1. Peta
 
Dari  pemindahan bentuk yang melengkung menjadi bentuk yang mendatar menyebabkan tidak ada suatu jenis peta yang dapat memberikan hasil yang sempurna sehingga setiap jenis peta pasti akan terdapat kekurangan – kekurangan. Oleh sebab itu dibuat bermacam – macam proyeksi peta agar untuk penggunaan – penggunaan tertentu dapat dipilih jenis – jenis peta yang paling sesuai.
Proyeksi Peta adalah cara pemindahan dari bentuk yang lengkung menjadi bentuk yang datar
Maka tidak ada suatu jenis peta yang dapat memberikan hasil yang sempurna, artinya yang sama dengan keadaan yang sebenarnya. Karena itulah dibuat bermacam–macam proyeksi peta agar untuk penggunaan–penggunaan tertentu dapat dipilih jenis– jenis peta yang paling sesuai.
 
Syarat Proyeksi Peta adalah sebagai berikut:
1. Bentuk harus sama persis antara pada peta dan aslinya
2. Harus sebangun yang berarti sudut-sudut dibumi harus sama dengan sudut-sudut dipeta
3. Luas permukaan harus sama
4. Jarak antara titik yang satu dengan yang lain harus sama
5. Loxodron dilukis sebagai garis lurus
6. Daerah-daerah dan jajar-jajar tegak lurus satu sama lain.
7. Skala tetap,
 
Macam-mcam Proyeksi Peta
A. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan :
  1. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.
  2. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.
  3. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.
B. Berdasarkan kedudukan sumbu simetris :
  1. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
  2. Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi.
  3. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga proyeksi ekuatorial.
C. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan :
  1. Proyeksi Zenithal (azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.
  2. Proyeksi Kerucut (conical projection), proyeksi kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut.Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring).
Gambar. 2. Proyeksi Zenithal, Kerucut
 
  1. Proyeksi Silinder atau tabung (cylindrical Projection), adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.
Gambar 3. Proyeksi Siinder
 
Macam – Macam Proyeksi Silinder
1. Equatorial : yaitu hasil proyeksi apabila silinder menyinggung pada equator.
2. Polar : yaitu hasil proyeksi apabila silinder – silinder menyinggung pada meridian atau derajat.
3. Obligue . miring : yaitu hasil proyeksi apabila silinder menyinggung pada selain meridian atau equator
 
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar. Berhubungan bentuk bumi yang sebenarnya tidaklah bulat seperti bola, maka proyeksinya tidak dapat memberikan gambaran bumi mendekati yang sebenarnya (tidak sebangun). Kesalahan–kesalahan makin besar di dekat kutub, karena makin ke kutub jari–jari bumi makin kecil jika dibandingkan dengan jari–jari bumi di khatulistiwa. Kemudian Peta Mercator dibuat berdasarkan perhitungan (matematika) dengan menghitung pertumbuhan jajar kearah kutub untuk mengimbangi pertumbuhan derajah–derajah di luar khatulistiwa. Oleh karena itu peta tersebut juga terkenal dengan peta lintang bertumbuh.
 
Sifat- Sifat Proyeksi Mercator
1. Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.
2. Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.
3. Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.
4. Proyeksinya adalah konform.
5. Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.
 
  1. Proyeksi Gubahan (Proyeksi Arbitrary). Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang kita jumpai sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan.
Gambar 4. Proyesi Peta Abitrary
 
Proyeksi Gnomonic
Titik pusat proyeksi gnomonic  adalah titik pusat bumi. Salah satu bentuk proyeksi gnomonic adalah peta lingkaran besar (Gnomonic Chart).
Gambar 5. Peta Gnomonic
 
Skala Peta
  1. Skala dari sebuah peta ialah perbandingan dari satu satuan panjang di peta terhadap penjang yang sebenarnya di permukaan bumi.
  2. Pada dasarnya makin besar skala suatu peta, maka makin detail keterangan dan informasi yang dapat ditunjukkan sehingga keselamatan pelayaran lebih terjamin. Skala pada peta dapat ditemukan dibawah judul peta
Jenis–jenis Skala peta :
  1. Skala Natural adalah perbandingan 1 satuan panjang di peta sama dengan  100.000 satuan tersebut, pada keadaan yang sebenarnya.
    Contoh: Skala  1:200.000, Artinya garis dipeta itu harus dikalikan dengan 200.000 untuk mendapatkan panjang sebenarnya
  1. Skala Angka adalah perbandingan menggunakan satuan yang sudah jelas.
    Contoh: Skala 1 Cm = 1 Km
  1. Skala Grafik adalah skala yang berbentuk garis dalam mile, yard, km
    Contoh: Skala mil
 
Peta Laut yang baik
Peta laut yang kita pakai harus “baik”. Sebuah peta laut disebut baik apabila :
  1. Survey waktu membuat peta muthakir.
  2. Kedalamanyang ditunjukkan letaknya berdekatan dan merata.
  3. Garis–garis batas dalamnya air (Contour Lines) harus ada dan nyata.
  4. Garis–garis pantai harus nyata tanpa terputus–putus.
  5. Keterangan–keterangan serta tanda–tanda yang dibutuhkan seorang navigator tertera dengan nyata.
  6. Berwarna dan jelas.
  7. Judul peta juga terdapat dibelakang peta.
  8. Tidak terlalu banyak koreksi kecil.
  9. Bahan (kertas) peta yang baik atau sangat sedikit pemuaian dan penyusutannya
  10. Ukurannya normal.
Keterangan umum yang terdapat di peta laut
  1. Nomor peta ( Number of chart ). Dicetak pada sudut kanan bawah dan sudut kiri atas dari peta di luar garis peta. Kadang – kadang di keempat dan sudut kadang - kadang hanya pada satu sudut.
  2. Nama peta ( title of chart ). Dicetak di tempat yang paling baik dan nyata dan tidak menutupi ketrangan – keterangan penting maupun daerah lalu lintas ( raute pelayaran utama ) dari peta. Dibawah nama peta terdapat keterangan – keterangan sbb :
    - Skala
    - Tahun survey,
    - Harga peta
    - Penerbit,
    - Patokan dalam air ( Sounding ),
    - Patokan tinggi obyek di darat ( Height ),
    - Muka surutan ( chart datum ),
    - Jenis proyeksi,
    - Keterangan–keterangan penting ( peringatan – peringatan ), caution atau warning,
    - Pasang surut.
  1. Tahun penerbitan, (Date of Publication). Dicetak di garis batas peta, dibagian bawah ditengah–tengah. Contoh : published at the admiralty 15th Jan 1897.
  2. Tahun edisi baru (Date of New Edition). Dicetak disebelah kanan dari tahun penerbitan. Contoh : New edition 6th Juni 1921. Suatu edisi baru dari suatu peta dikeluarkan apabila untuk peta tersebut diadakan percobaan– percobaan/pembaharuan–pembaharuan secara umum. Dengan keluarnya peta edisi baru, maka koreksi–koreksi besar dan koreksi–koreksi kecil pada yang lama dihilangkan.
  3. Koreksi besar (Large Correction). Dicetak disebelah kanan dari tahun edisi baru atau jika disebelah kanan tahun penerbitan sudah dicetak tahun edisi baru, maka sering kali koreksi besar ini dicetak dibawahnya. Koreksi besar memuat keterangan tentang tanggal, bulan dan tahun pembetulan peta secara besar–besaran. Contohnya : Large Correction 23rd August 1946. Koreksi besar diadakan apabila sudah terlalu banyak keterangan–keterangan koreksi kecil pada peta tersebut. Dengan dikeluarkannya koreksi besar maka koreksi–koreksi kecil pada peta yang lama dihilangkan.
  4. Koreksi kecil (Small Correction). Dicetak/ditulis diluar garis peta di sudut kiri bawah. Koreksi ini memuat keterangan tentang tahun, bulan dan dasar pembetulan peta. 
    Koreksi ini berdasarkan:
    - Berita Pelaut ( Notice to Mariners ).
    - Navigation warning.
    - Informasi resmi dll
    Navigasitional warning dan informasi resmi lainnya diumumkan kembali dalam NTM. di atas kapal-kapal koreksi ini dilakukan sendiri oleh Perwira Navigasi. Tahun dan nomor NTM. atau keterangan yang lain harus ditulis dipeta, di sebelah kiri bawah, contoh : Small Correction 1947 – 3.18 – 4.22 1948 – 2.17. Apabila koreksi-koreksi ini hanya bersifat sementara, pembetulan pada peta dibuat dengan pensil dan dibawah koreksi tersebut ditulis (T) artinya Temporary. Apabila pembetulan bersifat pendahuluan, berarti akan dipermanenkan atau diubah atau dihapuskan lagi kela diberi tanda (P) artinya Preliminary.
  5. Tanggal pencetakan (Date of Printing). Dicetak disudut kanan atas menurut hari atau minggu keberapa pada tahun yang bersangkutan. Contoh :45.64 artinya hari yang ke 45 pada tahun 1964 berarti tanggal 14 Februari 1964.
  6. Ukuran peta (Dimensions of Chart). Diberikan dalam satuan inch atau mm dan ditunjukkan disudut kanan kurung dan menunjukkan ukuran peta yang diukur antara garis sebelah (Inner Borders). Keterangan ini berguna apabila kita mencurigai adanya distorsi. Contoh : ( 25.06 x 18.05 ).
  7. Bahan yang dipakai pencetak peta. Dicetak dibawah ukuran peta. Contoh : Zc 1949 artinya bahan pencetak petanya dari Zinc.
  8. Patokan untuk mencetak peta. Dicetak pada keempat sudut peta dengan tanda siku-siku kecil yang berwarna lembayung.
  9. Keterangan pasang dan arus pasang (Tide and Tidal Stream Information). Keterangan pasang untuk beberapa pelabuhan disuatu peta, seringkali dimasukkan juga dipeta yang bersangkutan, dan dicetak pada tempat yang baik diatas peta dengan tidak menutupi keterangan-keterangan ataupun lalulintas pelayaran utama. Keterangan pasang biasanya berbentuk tabel atau tanda seperti belah ketupat dengan abjad atau angka sebagai pengenal, missal nya A atau 29 ataupun dengan keterangan-keterangan atau anak panah yang berarti keterangan tersebut untuk daerah yang mempunyai tanda yang serupa didalam peta.
  10. Dalam laut. Dinyatakan dalam depa (Fathom) dan kaki (Feet) atau dalam meter dan decimeter. Dibawah 11 depa selalu diberikan dalam depa dan kaki . contoh : 82 artinya 8 depa 2 kaki. Satuan untuk dalam laut dicetak dengan huruf-huruf yang terang dibawah nama peta. Misalnya : Soulding in fathoms
  11. Muka surutan (Chart Datum). Muka surutan adalah suatu permukaan khayalan darimana dalam laut diukur. Setiap dalam laut yang tertera dipeta dihitung sampai permukaan ini. Maka surutan yang dipakai oleh badan-badan hidrografi di dunia.
  12. Indonesia : duduk terendah rata-rata dalam jangka ½ tahun.
  13. Inggris : air rendah purnama rata-rata (mean LW spring) ialah rata-rata dari permukaan air pada waktu air rendah purnama.
  14. Amerika : di Atlantik air rendah rata-rata (mean LW) ialah rata-rata dari semua air rendah pada suatu tempat. Di Pasifik air rendah terendah rata-rata (mean Lower LW) ialah rata – rata dari letak permukaan air yang terendah pada waktu air surut.
  15. Belanda : air rendah terendah purnama rata-rata (mean lower LW spring) ialah rata-rata dari permukaan– permukaan air terendah pada waktu air rendah purnama.
  16. Tinggi-tinggi, dinyatakan dalam kaki ( feet ) atau meter terhadap air tinggi purnama rata-rata ( MHWS = Mean High Water Spring) ialah rata-rata dari permukaan air pada waktu air tinggi purnama. Tinggi sebuah pulau dinyatakan dengan angka didalam tanda kurung dekat dengan pulau tersebut atau di pulaunya, agar tidak keliru dengan dalamnya laut. Contoh : ( 432 ) artinya tinggi pulau tersebut = 342 m atau 342 ft.
  17. Tanda-tanda dan singkatan-singkatan (Symbol and Abbreviation) yang digunakan pada peta laut Inggris (British Admiralty Charts) ditunjukkan didalam peta no. 5011. Pada peta – peta Amerika dan peta – peta Indonesia, maka tanda-tanda serta singkatan-singkatan tersebut ditunjukkan dalam peta no.1.
Keterangan-keterangan yang sudah dibatalkan tidak boleh dihapus, melainkan dicoret dengan tinta ungu yang rapi.