Nama Dosen : Arief Laksmono. S.Si.T., M.T., M.Mar.
Mata Kuliah : Stabilitas dan Bangunan Kapal
Kode Mata Kuliah : CNK320
Bobot : 2 SKS
Semester : IV
Pertemuan ke/ Waktu :  
Tanggal Waktu :  
Standart Kompetensi : Taruna/i mengerti Jenis-jenis kapal
Kompetensi Dasar : Taruna/i mengetahui perbedaan masing-masing kapal
Indikator : Taruna/i mengerti fungsi dari masing-masing kapal

JENIS - JENIS KAPAL

 
Macam-macam Kapal dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
1. Ditinjau dari fungsi dan tujuannya.
2. Ditinjau dari jenis muatannya
3. Ditinjau dari derah pelayarannya
4. Ditinjau dari jenis tenaga penggeraknya
5. Ditinjau dari bahan pembuatan kapal
6. Ditinjau dari tipe bangunan atasnya
 
1. Dintinjau dari fungsi dan tujuannya
Kapal dilihat dari fungsi dan tujuannya dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
A. Kapal Industri
Kemajuan teknologi Industri telah membuat banyak perubahan pada dunia industri khususnya industri perkapalan yang menjadi tulang punggung perekonomian dunia dengan efisiensinya. Tujuan pembangunan kapal indusri sendiri adalah memberi pelayanan jasa kepada pengguna dimana di atas kapal dapat menghasilkan produk barang atau jasa yang notabenenya kegiatan tersebut dilakukan di atas laut. Seperti kapal penangkap ikan, kapal pesiar, kapal Riset, dll.
1. Kapal penangkap ikan
Kapal penangkap ikan sekarang ini sudah berkembang dimana bentuk kostruksinya sudah beragam, bahkan jenis material yang digunakan bukan hanya dari material kayu tapi juga sudah ada dari baja dan fiber (lihat Gambar 1.).
Gambar 1. Kapal kayu
 
2. Kapal Pesiar (Cruise Ship)
Kapal pesiar (cruise Ship) adalah kapal penumpang yang dipakai untuk pelayaran pesiar (lihat Gambar 1.15). Penumpang menaiki kapal pesiar untuk menikmati waktu yang dihabiskan di atas kapal yang dilengkapi fasilitas penginapan dan perlengkapan bagaikan hotel berbintang. Sebagian kapal pesiar memiliki rute pelayaran yang selalu kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Lama pelayaran pesiar bisa berbeda-beda, mulai dari beberapa hari sampai sekitar tiga bulan tidak kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Kapal pesiar berbeda dengan kapal samudra (ocean liner) yang melakukan rute pelayaran reguler di laut terbuka, kadang antar benua, dan mengantarkan penumpang dari satu titik keberangkatan ke titik tujuan yang lain. Kapal yang lebih kecil dan sarat air, kapal yang lebih rendah digunakan sebagai kapal pesiar sungai.
Gambar 2. Kapal pesiar (Cruiser Ship)
 
3, Kapal Riset
Kapal Riset sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3. umumnya digunakan untuk Riset dan penelitian yang berhubungan dengan kelautan. Seperti penelitian gempa bawah laut, pencemaran air laut. Kapal Riset bukan hanya terpung di laut namun sudah ada konstruksi seperti kapal selam untuk penelitian di bawah laut.
Gambar 3. Kapal Riset
 
4. Kapal Militer (Military Ship)
Kapal perang (lihat Gambar 4.) adalah kapal yang digunakan untuk kepentingan militer atau angkatan bersenjata. Umumnya terbagi atas kapal induk, kapal kombatan, kapal patroli, kapal angkut, kapal selam dan kapal pendukung yang digunakan angkatan laut seperti kapal tanker dan kapal tender. Di beberapa negara yang memiliki lautan yang membeku pada musim tertentu seperti Rusia dan Finlandia misalnya, kapal pemecah es juga digunakan. Namun untuk type-type kapal perang tidak akan dibahas dalam buku ini. Pengenalan jenis kapal perang hanya secara garis besar saja. Untuk teknologi yang digunakan pada kapl militer sangat bervariasi tergantung dari negara yang menggunakannya, termasuk diantaranya adalah penggunaan bahan bakar nuklir untuk menggerakkan kapal tersebut. Dan itupun hanya beberapa negara saja yang menggunakannya dan untuk kapal perang Indonesia belum ada yang menggunakannya
Gambar 4. Kapal militer 
 
5. Kapal Rumah Sakit (Hospital Vessel)
Kapal ini merupakan kapal yang digunakan untuk melayani kesehatan masyarakat yang jauh dari keramaian, pedalaman ataupun pulau-pulau terpencil. Oleh karena itu kapal ini harus dilengkapi dengan sarana kesehatan yang menyerupai rumah sakit pada umumnya seperti sarana pemeriksaan, pengobatan, operasi kecil/besar maupun kemungkinan rawat inap di atas kapal sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 5. Selanjutnya disiapkan pula sarana untuk pengangkutan untuk membawa pasien ke rumah sakit di darat yang jauh lebih lengkap apabila di kapal tidak mampu untuk mangatasi pengobatan lebih lanjut dengan menggunakan sarana moda transportasi laut dan udara seperti terlihat pada contoh gambar berikut.
Gambar 5. Kapal Rumah Sakit
 
B. Kapal Service
Adalah kapal yang tujuan pembangunannya untuk menawarkan jasa/pelayanan pada kapal lain ataupun platform yang berada di lautan (Offshore) untuk mendukung kegiatan yang dilakukan baik di pelabuhan maupun lepas pantai, seperti :
1. Kapal tunda (Tugboat)
Kapal tunda (Tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan maneuver/pergerakan assistensi (bantuan), utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan pada saat akan dan lepas sandar, laut lepas atau melalui sungai atau terusan (Lihat Gambar 6.). Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, kapal kandas dan peralatan lainnya
Gambar 6. Kapal Tunda (Harbour Tug)
 
2. Kapal Pandu (Pilot Boat)
Kapal pandu (Pilot Boat) adalah kapal yang memandu kapal besar masuk kedalam pelabuhan melalui alur yang berbahaya dan ramai sampai sandar di dermaga (Lihat Gambar 7). Tujuannya tak lain adalah demi keselamatan pelayaran. Untuk sebagian pelabuhan ada pelabuhan yang memajibkan kapal-kapal yang akan sandar harus menggunakan jasa pandu alur dan pandau pelabuhan. Namun demikian untuk pelabuhan-pelabuhan kelas 2 atau pelabuhan type kecil, kapal-kapal yang akan sandar tidak diwajibkan untuk meggunakan jasa pandu karena tidak adanya fasilitas pandu pelabuhan di pelabuhan yang akan disandari tersebut dan fasilitas tunda pelabuhan (Harbour Tug).
Gabar 7. Kapal Pandu (Pilot Boat)
 
3. Kapal Supply (Supply Vessel)
Kapal Supply adalah kapal yang memberikan jasa dengan mensuplai (Membawakan & Memasukkan) barang kebutuhan makanan ABK ataupun peralatan dan perlengkapan kapal, offshore dll, diantara kapal suplai tersebut adalah sebagai berikut:
 
a. Crew Boat / AHT Boat
Crew Boat adalah kapal yang memberikan pelayanan pengantaran awak offshore ataupun jenis platform lainnya di lepas pantai. (Lihat Gambar 8)
Gambar 8. Crew Boat
 
b. Kapal Pemadam Kebakaran (Fire Boat)
Kapal pemadam kebakaran dibangun dengan tujuan memberikan pertolongan kepada kapal yang mengalami kecelakaan kebakaran baik yang terjadi di dekat pelabuhan/dermaga, maupun di laut dimana kapal pemadam dapat mencapai daerah perairan tersebut. (Lihat Gambar 9).
Gambar 9. Kapal Pemadam Kebakaran (Fire boat)
 
4. Kapal Niaga (Merchant Ship)
Kapal niaga (Merchant Ship) adalah kapal yang dibangun dengan tujuan di bidang perdagangan barang dan penyedian jasa (angkutan penumpang). Contohnya kapal barang, kapal penumpang, dsb. Pembangunan kapal niaga ditentukan dari tujuan awal kapal itu dibuat untuk tujuan apa. Misalnya jenis muatan dan jumlahnya, rute pelayarannya, jumlah pengawaknya, jumlah penumpangnya, lama pelayannya, dan lain-lain.
 
2. Ditinjau dari Jenis Muatannya
Kapal dilihat dari jenis muatannya dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Kapal Barang / Kapal Cargo (Cargo Ship)
Kapal barang atau kapal kargo (lihat Gambar 10.) adalah segala jenis kapal yang membawa barang-barang dan muatan berbentuk apapun dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Kapal kargo pada umumnya didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran. Contohnya kapal general Cargo, kapal peti kemas (container).
Gambar 10. Kapal Cargo (Cago Ship)
 
B. Kapal Penumpang (Passsenger Ship)
Kapal penumpang adalah kapal yang digunakan untuk angkutan penumpang. Kapal tipe ini muatannya sebagian besar adalah penumpang manusia sehingga fasilitas yang diberikan pada kapal ini adalah untuk kepentingan kehidupan manusia saat berada di atas kapal. Diharapkan kebutuhan hidup penumpang  disaat kapal berlayar dapat terpenuhi dengan baik. Untuk meningkatkan effisiensi atau melayani keperluan yang lebih luas. Kapal penumpang dapat berupa kapal Ro-Ro, ataupun untuk perjalanan pendek terjadwal dalam bentuk kapal feri. (Lihat Gambar 11.).
Gambar 11. Kapal Penumpang (Passenger Ship)
 
C. Kapal Muatan Curah (Bulk Carrier)
Kapal muatan curah atau bulk carrier adalah kapal yang dibangun khusus untuk mengangkut muatan curah (tidak menggunakan wadah/pembungkus) yang dikapalkan sekaligus dalam jumlah besar dan cara memuatnya dengan jalan mencurahkan muatan ke dalam kapal (Lihat Gambar 12.). Kapal tipe ini diperuntukkan untuk mengangkut muatan curah dimana muatan hanya dipisahkan oleh batasan ruang muat, seperti halnya kapal liquid bulk carrier (tanker). Muatan dry bulk carrier dapat bervariasi dari bentuknya dan berat jenisnya, mulai dari iron ore 3,9 (10 ft3/ton) sampai grain 0,36 (100 ft3/ton). Selain itu muatan kapal curah dapat mempengaruhi proporsi kapal, internal arrangement, structure, dll.Untuk kapal jenis ini ada yang dilengkapi dengan crane kapal, namun ada juga yang tidak menggunakan crane kapal. Dan umumnya kapal type ini adalah kapal dengan kapasitas yang besar karena memuat muatan curah. Adapun tipe kapal ini diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Handy size, 30.000 tons dead weight, biasanya dilengkapi dengan cargo gear sendiri. Muatannya dapat berupa precious ore, sand, scrap, clay, dan grain.
  • Panamax, 80.000 tons dead weight, umumnya tidak dilengkapi dengan cargo gear sendiri. Jenis muatan yang diangkut: ore dan grain.
  • Capsize, 160.000 tons dead weight, tanpa cargo gear sendiri dan muatan yang diangkut: ore, coal.
Kapal curah biasanya muatannya dibongkar (discharge/unloading) menggunakan grabs, suction pipe, atau menggunakan sistem self-unloading di kapal tersebut. Sedangkan untuk muatnya (loading) menggunakan shooter atau conveyer belt.
Gambar 12. Kapal Curah (Bulk Carrier)
 
D. Kapal Khusus
Kapal khusus sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 13. adalah salah satu contoh kapal yang secara khusus memuat muatan bijih (ore), dimana bentuk konstruksinya disesuaikan dengan barang muatannya sehingga tidak dapat digunakan untuk muatan benda lain. Muatan tersebut berupa muatan bijih tambang yang berbentuk butiran sebesar kerikil. Kapal ini diberi perlengkapan bongkar muat berupa ban berjalan yang sering debut dengan belt converyor atau dapat pula berbentuk clamp shell atau grab. Dan kapal berdesain khusus lainnya adalah seperti kapal ternak, kapal LNG, dsb (Lihat Gambar 1.27) yang juga memiiki fungsi dan kostruksi kapal yang istimewa menyesuaikan bentuk muatan kapal yang diangkut. Kapal-kapal jenis ini dibuat untuk menyesuaikan karakter/sifat muatan agar supaya muatan dapat dipertahankan kondisi dan kualitas sampai dengan pelabuhan tujuan. Sebagai contoh; kapal ternak didesain sedemikian rupa agar ternak-ternak yang dibawa tidak mengalami stress saat dalam perjalanan yang dapat menyebabkan berat ternak menurun bahkan mati.
Gambar 13. Kapal Curah Khusus
 
E. Kapal Keruk (Dredging Vessel)
Fungsinya adalah memperdalam kolam pelabuhan, alur pelayaran, sungai dan lain-lainnya dan juga menyediakan tanah untuk reklamasi rawa-rawa (untuk perluasan daerah menjadi daratan) seperti yang terlihat pada Gambar 14. berikut ini.
Gambar 14. Kapal Keruk (Dredging Vessel)
 
Pemakaian tipe-tipe kapal keruk tergantung dari jenis dasar perairan/jenis tanah galiannya. Pengerukan terdiri dari 3 tahap proses, yaitu:
    1. Tahap untuk memisahkan dan mengambil material didasar air dengan cara melakukan menggunakan Pengikisan (erosion), memancarkan air bertekanan tinggi (jetting), memotong (cutting), menghisap (suction), memecah (breaking) dan mengambil dengan menggunakan bucket (grabbing).
    2. Tahap untuk mengangkut material didasar air dengan menggunakan kapal tongkang (barges) kapal tongkang ini didesain secara khusus dan memiliki wadah penampung (hoppers) pipa terapung / floating pipeline conveyor-belt Truk untuk digunakan sebagai penampung material yang dikeruk.
    3. Tahap untuk pembuangan material, pembuangan material melalui pipa.
Kapal yang melaksanakan pengerukan ini dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:
    1. Navigasi
    2. Infrastruktur
    3. Rekayasa pantai / Coastal Engineering
    4. Industri pertambangan Pengerukan mineral Memindahkan
    5. Permukaan tanah yang digali / Overburden Reklamasi bekas tambang
    6. Industri pertambangan lepas-pantai.
3. Ditinjau dari daerah Pelayarannya
Jenis kapal jika ditinjau dari daerah pelayarannya dapat dibagi menjadi beberapa jenis kapal diantaranya adalah sebagai berkut:
A. Kapal samudera
Kapal samudera adalah kapal yang daerah pelayarannya di perairan laut lepas atau digunakan untuk perdagangan antara negara. Kapal samudera ini di desain konstruksinya mampu melewati berbagai macam perairan karena setiap negara berbeda-beda tingkat ke extriman perairannya. Contohnya kapal penumpang, kapal barang, dll.
B. Kapal pantai
Kapal pantai adalah kapal yang daerah perairannya di perairan dangkal atau disekitar pantai. Umumnya kapal jenis ini berukuran kecil. Seperti kapal penangkap ikan.
C. Kapal sungai dan danau/penyeberangan
Kapal penyeberangan adalah kapal yang secara khusus untuk melayani penyeberangan antar pulau. Kapal jenis ini daerah pelayarannya di sungai atau danau. Seperti kapal ferry, kapal roro.
 
4. Ditinjau dari Jenis tenaga Penggeraknya
Jenis kapal jika ditinjau dari tenaga penggeraknya dapat dibagi menjadi beberapa jenis kapal diantaranya adalah sebagai berkut:
A. Kapal motor
Kapal motor (motor Vessel) yaitu tipe kapal yang menggunakan motor sebagai tenaga penggeraknya dan dipasang secara permanen di dalam kapal. Seperti kapal barang, kapal penumpang, dll (lihat Gambar 15).
Gambar 15. Kapal Motor (KM/MV)
 
B. Kapal uap
Kapal uap (Steam Ships) adalah tipe kapal yang menggunakan mesin turbin sebagai tenaga penggeraknya (Lihat Gambar 16). Tenaga uap yang dihasilkan dari mesin turbin menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.
Gambar 16. Kapal Uap
 
C. Kapal Layar
Kapal layar adalah kapal yang menggunakan layar dengan bantuan angin sebagai tenaga pendorongnya/penggerak utama kapal dan dapat menggunakan mesin sebagai tenaga peggerak kedua. (Lihat Gambar 17).
Gambar 17. Kapal Layar (cq. KRI Dewa Ruci)
 
D. Kapal waterjet
Kapal water jet adalah kapal dimana daya dorong kapal dihasilkan oleh pancaran air (water jet). Air laut  dihisap dengan menggunakan pompa (pompa sentrifugal atau pompa aksial), kemudian dipancarkan melalui propulsor (berbentuk nosel) dengan kecepatan tinggi (Lihat Gambar 18). Daya pompa diperoleh dari mesin penggerak yang dapat berupa motor diesel atau sistem turbin gas.
Gambar 18. Kapal Waterjet
 
5. Ditinjau dari bahan pembuatan kapal
Pembuatan kapal dilihat dari bahan pembuatannya, diantaranya :
A. Kapal Kayu
Kayu yang digunakan adalah kayu yang tahan terhadap air laut, sebagaimana tampak pada Gambar 19. Pada umumnya proses pemilihan kayu sebagai bahan baku pembangunan kapal adalah sesuai dengan proses pembangunan kapal itu sendiri.
Gambar 19. Kapal Kayu
 
B. Kapal baja
Kapal baja generasi pertama dibuat pada awal abad 19. sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 20.
Gambar 20. Kapal Perang berbahan besi
 
C. Kapal Fiberglas
Fibreglass merupakan bahan kimia yang ringan, tahan karat, mudah dibentuk, juga cukup kuat untuk menahan beban tertentu. (Lihat Gambar 21).
Gambar 21. Kapal Fiberglass
 
D. Kapal Aluminium Alloy
Alluminium Alloy merupakan logam ringan no ferro yang terbuat dari bahan paduan antara Alluminium dengan beberapa bahan logam ringan lain. Hasil paduan ini mempunyai kekuatan yang lebih baik dari aslinya. Kapal yang terbuat dari Alluminium Alloy mempunyai bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan kapal yang berukuran sama (lihat Gambar 22).
Gambar 23. Kapal Aluminium Alloy
 
6. Ditinjau dari tipe bangunan atasnya
Ditinjau dari tipe bangunan atasnya, tipe kapal dapat dibedakan sebagai berikut :
A. Three island Vessel (kapal tiga pulau)
Yaitu kapal yang mempunyai tiga bangunan atas, terdiri dari akil (forecastle), anjungan (bridge) dan kimbul (poop) sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 24. berikut ini.
Gambar 24. Three island Vessel (kapal tiga pulau)
 
B. Well decker (kapal geladak sumur)
kapal yang memiliki dua bangunan atas yang terletak dibagian depan dan belakang kapal sehingga bagian tengah kapal terlihat lebih rendah menyerupai sumur (lihat Gambar 25).
Gambar 25. Well decker (kapal geladak sumur)
 
C. Open shelter decker (kapal geladak lindung terbuka)
kapal dengan bangunan atas menyeluruh sepanjang kapal yang mempunyai lubang bukaan pada geladak pertama yang tidak kedap. Kapal yang menggunakan bangunan atas tipe ini bertujuan untuk memperkecil perhitungan tonase kapal (lihat Gambar 26).
Gambar 26. Open shelter decker (kapal geladak lindung terbuka)
 
D. Close shelter decker (kapal geladak lindung tertutup)
kapal dengan bangunan atas menyeluruh sepanjang kapal. Banyak tipe kapal dengan bagian lambung tertutup yang banyak digunakan untuk mngangkut muatan kendaraan. Umumnya kapal type ini adalah kapal tipe RoRo atau LoLo (lihat Gambar 27).
Gambar 27. Close shelter decker (kapal geladak lindung tertutup)
 
E. Free deck Vessel
Yaitu kapal dengan bangunan atas sama dengan tipe Open shelter deck (lihat Gambar 28).
Gambar 28. Free deck Vessel