Nama Dosen : Arief Laksmono. S.Si.T., M.T., M.Mar.
Mata Kuliah : Tehnik Memuat
Kode Mata Kuliah : NT10327
Bobot : 2 SKS
Semester : IV
Pertemuan ke/ Waktu :  
Tanggal Waktu :  
Standart Kompetensi : Taruna/i mengerti dasar-dasar Penanganan Muatan
Kompetensi Dasar : Taruna/i mengetahui mengenai Macam-macam Peralatan Memuat
Indikator : Taruna/i mengerti fungsi dari Tehnik Memuat yang benar

PROSEDUR DAN TAHAPAN PEMUATAN

 

Persiapan Ruang Muat

Sebelum kapal menerima muatan; seyogianya ruang muat / palka palka, telah siap untuk `dimuati. Kesiapan ruang muat untuk menerima muatan ditandai dengan suatu Surat pemyataan yang dibuat oleh Nakhoda bila kapal di Charter yang dikenal dengan "Notice Of Readiness (NOR)" sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar.1. berikut ini.

Gambar 1. Notice Of Readiness

 

Untuk melaksanakan persiapan ruang muat maka langkah yang harus ditempuh adalah meliputi 2 (dua) hal, yaitu Pembersihan Ruang muat dan Pemeriksaan Ruang muat

Pembersihan Ruang Muat

Pembersihan  ruang  muat  adalah  menjadi   tanggung   jawab   Mualim-1,   oleh karena itu, maka pelaksanaan pembersihan langsung dibawah pengawasan Mualim I atau seorang Perwira kapal yang ditugaskan untuk itu. Waktu / jam di  mulai dan selesainya pelaksanaan pembersihan ruang muat harus di Jurnalkan.

Gambar 2. Proses Pembersihan Ruang Muat (Palka/ Cargo Hold)


Pembersihan ruang muat dilaksanakan dengan Cara sebagai berikut :

  • Mengeluarkan sisa-sisa dan bekas-bekas muatan terdahulu termasuk sisa-sisa dan bekas-bekas penerapan .
  • Menyapu bersih kotoran dan debu-debu ruangan termasuk  dinding-dinding, bila perlu menggunakan serbuk ger gaji untuk membersihkan sisa-sisa muatan yang melekat, misalnya bekas -bekas minyak
  • Membersihkan Got-got dari segala kotoran-kotoran yang dapat menyumbat saringan dan pipa
  • Mengumpulkan sisa-sisa  muatan  terdahulu  dan  kotoran-kotoran di alas dek untuk dibuang ke darat pada tempat yang telah disiapkan untuk
  • Ruangan yang telah disapu bersih, kemudian dicuci dengan air tawar untuk menghilangkan debu-debu yang masih
  • Jika ruangan berbau, maka air cucian diberi campuran bahan kimia sedikit untuk menghilangkan bau yang tidak enak
  • Air cucian yang tertampung dalam got-got dikuras / dikeringkan, tidak melalui pipa isap jika air got tersebut  dikhawatirkan dapat menimbulkan
  • Menjalankan Ventilasi ruang muat agar ruang muat cepat kering.

Pemeriksaan Muat.

Pemeriksaan ruang muat dilakukan oleh Mualim-I dan jika perlu. dengan seorang Surveyor. Bagian-bag an yang akan diperiksa menggunakan  .daftar  periksa (Check list) yang berisikan keterangan-keterangan bagian yang diperiksa apakah dalam kondisi : Lengkap, Baik, Cukup, Sedang, Buruk, Berfungsi, Tidak berfungsi, Tidak ada dll. Adapun bagian-bagian yang diperiksa antara lain :

  1. Ruang muat (Cargo Hold). Apakah Bersih, Kering, Berbau,
  2. Penerapan tetap (Permanent Dunnage). Apakah terpasang pada tempatnya, lengkap, baik I
  3. Sistem pembuangan (Drainage system) termasuk Saringan (Rose box). Apakah Bersih, Kering, Daya isap berfungsi baik atau
  4. Penerangan ruang. Apakah Instalasi listrik, bola lampu dan perlengkapannya baik dan utuh.
  5. Tangga Jalan masuk ke ruang. Apakah terapan dan pengangannya balk dan utuh.
  6. Alat penemu asap (Smoke detector). Apakah Berfungsi atau tidak dengan mengetest, dan check di
  7. Sistem pemadam kebakaran C02. Apakah Instalasi C02 baik dan dapat beroperasi dengan benar.
  8. Lubang lain orang (Man holes). Apakah Baut lengkap dan baik, kencang sorta kondisi kedap
  9. Sistem Peranginan (Ventilation system). Apakah berfungsi, tidak tersumbat, kawat pengaman balk atau
  10. Penutup palka (Hatch cover). Apakah kedap air, atau ada kebocoran perlu pengetesan.

Kegiatan pemeriksaan ruang muat yang dilakukan dan di Jurnalkan.

Kelambatan Dalam Proses Pengaturan Muatan

Kelambatan-kelambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan kegiatan pengaturan muatan haruslah dihindari sehubungan untuk tercapainya salah satu aspek dari prinsip-prinsip penanganan dan pengaturan muatan  yaitu  Bongkar  muat secara cepat, teratur dan sistimatis. Jika terjadi kelambatan dalam proses kegiatan bongkar muat, maka konsekuensinya adalah kerugian bagi pihak pengusaha. 

Kelambatan (Delay) yang dapat ditemui dalam suatu proses kegiatan pengaturan muatan adalah :

  1. Kelambatan akibat tehnis (Technical delay)
  2. Kelambatan akibat hambatan proses dalam pelaksanaan (Operating delay)
  3. Kelambatan akibat buruh tidak terampil (Unskilled labour)
  4. Kelambatan akibat dari keadaan alam (Natural factor)
  5. Kelambatan akibat pemogokan (Strike)
  6. Kelambatan akibat terjadinya penumpukan muatan di pelabuhan (Congestion)

Pemasangan Dunnage (Terap)

Untuk mencapai maksud melindungi muatan maka harus digunakan pupa yaitu penggunaan kayu untuk melindungi muatan – muatan dalam palka. Secara umum terap ini diartikan sebagai : penyisipan, pemasangan atupun penggunaan benda – benda yang murah ( tikar, sasak, karung goni, terpal, kertas – kertas, plastic, papan – papan, kayu – kayu balok, dll ). Antara muatan dengan bagian – bagian kapal ataupun antara muatan – muatan itu sendiri.

Maksud dari penggunaan terap ini adalah untuk melindungi muatan dari kerusakan akibat :

  1. Cairan ( akibat keringat atau bocoran )
  2. Kondensasi ( pengembunan )
  3. Tekanan
  4. Gesekan
  5. Karat
  6. Panas yang mendadak
  7. Terjandinya pencampuran
  8. Pencurian
Gambar 3. Dunnage (Terap) muatan